Pertanyaan:
Duluan mana Dino sama Nabi Adam? Pas meteor menghantam bumi, Nabi Adamnya ke
mana? Aku nanya ke ust….tentang Dino, mereka bilang Dinosaurus itu gak ada
alias Cuma hayalan manusia aja. Tapi yah Ustadz, kalau misal nyata kok banyak
ditemuin kerangka kerangka dino sih ya. Apa itu buatan orang2 Amrik aja ato
gimana sih ustad? (Nina)
Jawaban:
1. Sesungguhnya manusia adalah “Produk Akhir” keseluruhan
ciptan Allah. Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِيَدِى فَقَالَ « خَلَقَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الأَحَدِ
وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلاَثَاءِ
وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ
وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِى
آخِرِ الْخَلْقِ وَفِى آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ
إِلَى اللَّيْلِ ». (رواه مسلم)
Artinya: Allah menciptakan tanah
(bumi) pada hari sabtu, menciptakan gunung-gunung di atasnya pada hari ahad, menciptakan
pepohonan pada hari Senin, menciptakan yang buruk-buruk pada hari Selasa,
menciptakan cahaya pada hari rabu, menciptakan binatang melata padanya pada
hari kamis dan menciptakan Adam AS sebagai ciptaan terakhir pada waktu terakhir
hari Jum’at yaitu antara asar hingga malam hari” (HR Muslim).
Dari sini dapat diketahui bahwa
makhluk kuno sejenis Dino – jika benar ada – lebih dahulu dari Adam AS karena
ia termasuk dalam kategori “Dabbah” (binatang melata) yang diciptakan
pada hari kamis.
2. Berdasarkan jawaban di atas pula dapat diketahui bahwa
saat meteor jatuh memporak-porandakan bumi adalah jauh sebelum Adam
diciptakan.
3. Zaman Dinosaurus menurut para penemunya – jika pun
benar-benar ada – adalah jutaan tahun yang silam. Padahal masa hidup Nabi Adam
tidak lebih dari 100.000 (seratus ribu tahun) yang lalu. Maka masa hidup
Dinosaurus jauh lebih tua dari masa Adam AS.
4. Yang namanya berita kemungkinan benar kemungkinan juga
salah. Demikian juga soal Dinosaurus ini. sejumlah ilmuwan meyakini kebenarannya
berdasarkan bukti penemuan ilmiah. Tetapi tidak sedikit di antara mereka –
seperti Harun Yahya – menolak keberadaannya. Percaya atau tidak tidak ada
masalah. Hanya saja ketika kita hendak menolak atau menyetujui sebuah karya
ilmiyah maka harus menggunakan kaidah dan kajian ilmiah pula. Jika tidak, maka
yang paling baik adalah diam dengan tidak memberikan komentar. Allah berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا (الاسراء:36)
Artinya;
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya” (Al Isra: 36).
KH Syarif Rahmat RA, SQ, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar