http://malaysfreecommunities.webs.com/allah%20muhammad.JPG

Sabtu, 29 Desember 2012

mungkinkah???

Sejumlah sahabat menanyakan kepada kami; bagaimana caranya kita mengembalikan orang-orang yang sudah terlanjur terbawa oleh aliran baru yang suka merasa benar sendiri dan menghukumi Bid’ah kepada selain mereka ? untuk menjawab pertanyaan ini cukuplah buat kita cerita Syekh Muhammad bin Isma’il An nabhani berkenaan dengan  seorang Ulama besar bernama Syekh Thahir Sunbul Al Hanafi bin Al Allamah Syekh Muhammad Sunbul Asy Syafi’i. Syekh ini menyusun sebuah kitab berjudul “Al Intishar Li Al Auliya Al Abrar”. Kepada An nabhani Ulama ini berkata:
لعل الله ينفع به من لم تدخل بدعة النجدي في قلبه. واما من دخلت في قلبه فلا يرجى فلاحه لحديث البخاري: يمرقون من الدين ثم لا يعودون فيه.
Artinya: “Semoga saja Allah berkenan memberikan manfaat kitab ini bagi orang yang belum terkena bid’ahnya (Muhammad bin Abdul Wahhab) orang Najd itu. Adapun yang hatinya telah dimasuki bid’ah orang tersebut, maka tiadalah akan dapat diharapkan ada manfaatnya karena (Nabi Muhammad SAW sendiri telah bersabda) sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Al Bukhari: “Mereka meluncur dari agama  kemudian tak akan kembali lagi” (Lihat Syawahidul Haq Fi Al Istighatsah Bisayyidil Khalq halaman 68).
 
Hadis yang dikutip itu selengkapnya berbunyi:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ » . قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ . قَالَ « سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ » . أَوْ قَالَ « التَّسْبِيدُ » . (رواه البخاري)
 
Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kelak akan keluar sekelompok orang dari arah timur (sebelah timur kota Madinah, pen) yang membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongannya. Mereka melesat dari Agama Islam sebagaimana  panah melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali lagi ke dalam Agama sampai anak panah itu dapat kembali ke busurnya”. Lalu ada yg  bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah ganda tanda mereka?”. Rasulullah SAW bersabda: “Ciri ciri mereka adalah menggundul rambut Kepalanya” (Shahih Al Bukhrai Juz 4 halaman 311).
 
Sungguh orang orang yang sudah terjebak oleh faham ini akan sulit menerima fatwa atau nasehat Ulama manapun karena hati mereka telah dipenuhi oleh perasaan benar sendiri. Barangkali ini pula yang menyebabkan Syekh Muhammad Bakhit Al Hanafi Al Muthi’I mengingatkan kaum Muslimin dalam kitabnya “Tathirul Fu’adMin Danasil I’tiqad” (Membersihkan Hati dari Keyakinan Yang Kotor):
 
وهذاالفريق قد ابتلي المسلمون بكثير منهم سلفا وخلفا فكانواوصمة وثلمة في المسلمين وعضوافاسدا يجب قطعه حتى لا يعدى الباقي فهو كالمجذوم يجب الفرار منه فانهم فريق يلعبون بدينهم  يذمون العلماء سلفا وخلفا ويقولون انهم غير معصومين فلا ينبغي تقليدهم..
 
Artinya: Aliran (Wahhabi) ini telah banyak melukai  ummat Islam baik Salaf maupun Khalaf. Mereka itu bagiakan cacat dan cela di tubuh ummat Islam serta tak ubahnya anggota badan yang rusak yang harus diamputasi agar tak menular ke bagian tubuh yang lain. Maka dia itu tak ubahnya seperti orang Kolera yang mengharuskan orang menjauh darinya, lantaran mereka itu orang orang yang mempermainkan Agama. Mereka mencela para Ulama baik Salaf maupun Khalaf dan mengatakan “Ulama itu kan tidak terpelihara dari kesalahan, maka tidak patut mengikuti mereka…”. (Lihat kitab Risalatu Ahlis Sunnah Wal Jama’ah karya KH Hasyuim Asy’ari yang dikumpulkan Isham Hadziq halaman 10).
 
Merenungkan pesan Rasulullah SAW dan para Ulama di atas, sungguh nampaknya kami tidak mengetahui obat penyembuh bagi anak-anak yang sudah “masuk” dan “terjebak” dalam lingkrana aliran tersebut. Satu-satunya cara adalah kitamembentengi anak-anak kita yang belum terbawa agar jangan mendekat atau menghampiri mereka baik melalui buku-buku, pertemuan ataupun media lainnya yang gencar mereka suarakan.  Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar